Para ahli
menyimpulkan bahwa kecanduan seksual adalah aktifitas seksual yang
kemudian menjadi tak terkontrol. Kecanduan terhadap seks memaksa si
‘penderita’ untuk selalu mencari peluang dan bisa berhubungan seksual
tiap saat, yang bisa berpengaruh terhadap diri sendiri, hubungan sosial
dan lingkup pekerjaan.
Bagi Pria
pecandu seks, hal ini dapat mendatangkan ‘malapetaka’ bagi dirinya
sendiri, apalagi bila tidak disertai pikiran yang dewasa. Masalahnya
pecandu seks umumnya merasa tidak ada yang salah dengan dirinya.
Kebanyakan dari Pecandu seks akan menyangkal jika ada yang mengatakan
dirinya bermasalah. Alasan yang ‘pintar’pun kerap terucap dari pecandu
seks, jika pada mereka ditanyakan alasan mengapa baginya seks adalah
segalanya.Kecanduan seks bentuknya bisa macam-macam, tapi pada umumnya
berupa perilaku di luar kontrol. Perilaku tersebut misalnya :
- Menyukai hal-hal berbau pornografi secara berlebihan
- Ekshibisionis dan sejenisnya
- Terlalu sering masturbasi
- Suka Telepon atau internet seks
- Affair yang dilakukan dengan banyak orang
- Seks beresiko (high risk sex)
Seks dapat
menjadi satu ‘ketergantungan’ sama halnya saat Anda tergantung pada
alkohol dan minuman keras lainnya. Selama melakukan hubungan seks, tubuh
kita menghasilkan satu reaksi kimia yang membuat kita merasa ‘nyaman’
dan tenang.
Beberapa
orang menjadi kecanduan terhadap ‘khasiat’ dari reaksi kimia ini dan
menjadi terobsesi untuk selalu mendapatkan sensasi seks yang lebih
tinggi lagi. Dan tubuhpun terbiasa dengan reaksi kimia ini, sehingga
para ‘pecandu’ itu selalu berusaha untuk mempertahankan kegiatan
seksualnya, agar mendapatkan ‘kondisi’ yang telah terbiasa itu.
Bedanya
pecandu seks dan penikmat seks, pecandu seringkali tidak peduli jika
dirinya dalam bahaya saat ingin melakukan aksi seksualnya. Penikmat seks
masih bisa berpikir ‘lurus’ dan mundur jika aksi seksualnya akan
mendatangkan bahaya atau malu, baik pada dirinya ataupun pada
pasangannya. Sedangkan pecandu akan jalan terus dan tidak peduli dengan
konsekuensinya.
Sekitar
2-6 persen dari jumlah populasi penduduk dunia mengalami kecanduan
seksual. Tapi bisa jadi kenyataannya lebih besar dari jumlah itu,
mengingat para pencandu biasanya malu untuk mengakui keadaan dirinya dan
tak punya keberanian mengunjungi dokter untuk mencari bantuan.
Batasan
untuk yang mengidap ketagihan seks ini pun tidak terbatas usia,
pekerjaan dan jenis kelamin. Sejak penggunaan internet semakin meluas,
dimana layanan jasa berbau seks semakin murah dan mudah, para ahli
memperkirakan para penderita pecandu seks semakin bertambah jumlahnya.
Dr.
Patrick Carnes, salah satu ahli di bidang perlaku penyimpangan dan
kecanduan seksual, mengatakan bahwa ada beberapa gejala yang perlu
diwaspadai tentang kecanduan seksual, yakni:
1. Merasa bahwa tindakan Anda mulai tak terkontrol
2. Kecenderungan untuk melakukan aktifitas seksual yang merusak / beresiko tinggi
4. Suka berfantasi seksual untuk memenuhi keinginan seksual yang tak bisa tercapai
5. Merasa tak mampu untuk menghentikan sikap kita, walaupun tahu tentang segala konsekuensi atas tindakan Anda tersebut
6. Selalu menginginkan aktifitas seksual yang lebih, minimal seperti yang pernah didapatnya atau malah lebih dari itu
7. Lebih banyak menghabiskan waktu hanya untuk memenuhi keinginan seksual dan segala hal seputar aktifitas seksual
8.. Lebih mementingkan aktifitas seksual diatas kebutuhan untuk bersosialisasi, urusan pekerjaan dan hiburan yang lainnya.
9. Selalu ingin melakukan hal-hal yang berbau seksual
Bagaimana Mengatasi
Jika Anda
merasa memiliki perilaku seperti disebutkan di atas, yang pertama harus
disadari adalah kecanduan seksual adalah masalah serius yang tidak akan
hilang dengan sendirinya. Anda harus mendapatkan pengobatan atau terapi
untuk menyembuhkannya.
Kebanyakan
penderita merasa kesulitan untuk mengubah perilakunya sendiri. Anda
mungkin bisa mengurangi kegiatan seksual untuk sementara, tetapi
biasanya siklusnya akan semakin sering dan sulit untuk diputus. Jasa
terapi dari para profesional bisa membantu Anda memahami apa yang
terjadi dan menguatkan semangat Anda untuk mengubahnya menjadi kehidupan
seksual yang lebih sehat.
Mengobati
kecanduan seks, seperti kecanduan lainnya, sangat tergantung dari orang
bersangkutan. Jika ia bisa menyadari bahwa perbuatannya salah dan ada
kemauan untuk mengubahnya, pengobatan menjadi lebih mudah. Proses
pengobatan bisa berupa serangkaian terapi mengenai kesehatan seksual,
hubungan cinta yang sehat, pernikahan, atau mengikuti program support
group. Terkadang obat-obatan tertentu, seperti Prozac atau Anafranil,
diperlukan untuk menahan dorongan seksual yang berlebihan.
Jika
pasangan Anda mengalami kecanduan seksual, hal ini adalah tantangan
untuk Anda untuk membantunya mengubah perilakunya. Perlu Anda sadari
juga bahwa tidak ada seorang pun yang bisa sembuh dari rasa ketagihan
kecuali ia menerima bahwa dirinya punya masalah dan bertekad untuk
berubah. Memiliki pasangan yang kecanduan seks memang berat dan
membingungkan, tetapi bukan tak mungkin hal ini disembuhkan. Anda hanya
perlu mendorongnya untuk berkonsultasi ke dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar