Kebiasaan minum minuman keras atau
menelan sejumlah besar bir atau anggur ternyata dapat menghilangkan
tenaga. Padahal, sering terdengar, minuman beralkohol digunakan sebagai
pembangkit gairah sebelum melakukan hubungan seks. Banyak iklan di
pelbagai media cetak mengiklankan produk minuman keras dapat menimbulkan
kesan hangat, penuh cinta dan seksi.
Menurut Dr Eugene Schoenfeld dari San
Fransisco dan penulis pada kolom Dr Hippocrates di berbagai surat kabar
Amerika, alkohol memang merupakan contoh obat yang begitu luas
digunakan, tapi jangan dianggap semata sebagai obat. “Dalam dosis yang
lebih besar, terjadi depresi dan perlambatan refleks. Stimulasi akibat
alkohol sebenarnya disebabkan pelepasan hambatan-hambatan yang ada,”
tulisnya seperti dikutip dari buku Nutrisi Seksual (Sexual Nutirition)
yang ditulis oleh DR Morton Walker.
Dr Eugene Schoenfeld mengatakan,
kebiasaan minum minuman beralkhohol menyebabkan hati menghasilkan
sejumlah besar enzim yang dapat menghancurkan testosteron, hormon
pembangkit libido pria. Sebuah riset dari universitas di California
menunjukkan bahwa kebanyakan pria tidak bisa ereksi setelah meminum tiga
kali minuman keras yang masing-masing dosisnya 1 ons. Karena alkohol
mengurangi produksi testosteron, kebiasaan minum yang berat dapat
menyebabkan impotensi permanen, bahkan kecenderungan mandul pada pria.
Kendati demikian, beberapa orang dengan
karakter pribadi yang kuat masih bisa ereksi meskipun dalam keadaan
mabuk berat. Ahli riset seksual, dr CW Sheppard dan dr GR Gay
menyimpulkan, dengan mempertimbangkan adanya keraguan dalam manfaat dari
penggunaan yang berlebihan, tidak masuk akal juga untuk menggunakan
stimulan dari bahan-bahan yang mengandung alkohol.
“Seseorang yang tak dapat bereaksi
terhadap stimulasi psikoseksual biasa seharusnya mencari bantuan
profesional. Pada umumnya, minuman keras hanya memberikan kekecewaan,
bukan pada perbaikan seksual,” tulis Sheppard dan Gray dalam laporannya
yang dimuat dalam Journal of Abnormal Psychology.
Masih dalam laporan yang ditulis
Shepperd dan Gray, dikatakan bahwa orang yang minum alkohol, semangatnya
dapat naik, tapi penisnya hanya naik sementara saja, ereksinya pun
hanya setengah keras. Dampak sebenarnya dari alkohol dalam segala
bentuknya, wiski, anggur dan bir, dapat menjadikan penis lembek alias
loyo. Semakin mabuk, semakin lembek.
Bagaimana dengan wanita? Beberapa wanita
mengatakan, efek minuman keras dapat membuat gairah menjadi naik.
Menurut penelitian psikolog dr G T Wilson dan dr D M Lawson, para wanita
itu lebih cepat mabuk dan mabuk lebih lama dibandingkan dengan pria.
Wanita lebih cepat menyerap alkohol dan lebih dulu menahannya dalam
darah daripada pria. Akibatnya, dapat membahayakan janin.
Percobaan yang disebut Fetal Alcohol
Syndrome (FAS), sindroma alkohol janin yang dilakukan para ahli di
University of North Carolina, mengatakan, gangguan pada janin sudah
dapat terjadi pada tiga minggu kehamilan, jauh sebelum wanitanya sendiri
sadar dirinya hamil.
Sumber: kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar