Seusai melahirkan, gairah seks pasangan
Anda menurun drastis. Hasrat untuk berhubungan intim yang sebelumnya
selalu membara tiba-tiba redup setelah sang buah hati hadir. Kemungkinan
besar penyebabnya adalah menurunnya sensitivitas pasangan Anda.
Sentuhan yang dulu bisa membangkitkan gairah seks si dia, kini tak lagi
berfungsi. Nah bagaimana caranya agar si dia tetap sensitif meski baru
punya momongan dan Anda pun tidak menjadi kecewa?
Trauma Fisik dan Psikis
Menurut konsultan seks dan perkawinan,
Dr. Ferryal Loetan, ASC & T, Sp.RM, Mkes-MMR, sehabis melahirkan,
wanita mengalami perubahan yang sangat drastis di dalam tubuhnya. Mulai
mengandung, melahirkan yang mungkin mengeluarkan bayi cukup besar lewat
vagina, dapat memberikan trauma kepada wanita.
Trauma fisik bisa terjadi saat
melahirkan. Seperti rasa sakit akibat pengguntingan bagian dalam vagina
(episiotomi) yang dilakukan dokter untuk melancarkan jalan lahir dengan
tujuan menghindari terjadinya perobekan yang berat. Luka ini membutuhkan
waktu untuk penyembuhan.Belum lagi infeksi dan risiko lainnya yang
sangat berpengaruh terhadap sensitivitas organ intim wanita.
Sedangkan trauma psikis (kejiwaan)
terjadi pada wanita usai melahirkan yang belum siap dan memahami segala
tetek bengek mengurus anak. Dari mulai merawat anak, merawat payudara
yang sudah siap mengeluarkan susu, cara pemberian susu yang benar, dan
lainnya. “Itu menjadi trauma sendiri meski rasa kebahagiaan hadir pada
saat memiliki momongan,” ujar Ferryal.
Selain itu, rasa takut dan rasa sakit
yang amat sangat bisa pula menyebabkan trauma psikis pada wanita usai
melahirkan. Akibatnya, wanita tersebut tidak mau hamil kembali karena
rasa sakit luar biasa. Trauma melahirkan baik trauma fisik maupun trauma
psikis bisa berlanjut. Trauma-trauma ini dapat menyebabkan gangguan
pada kehidupan seksual yang umumnya terjadi pada wanita.
Bila trauma tersebut dikelola dengan
baik, kehidupan seks Anda bisa berjalan dengan baik seperti semula.
Sebaliknya bila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan tragedi
yang ujung-ujungnya gairah seks Anda menjadi padam.
Trauma Setelah Cesar
Ferryal menjelaskan, cesar adalah suatu
operasi untuk membantu kelahiran seorang wanita dengan melakukan operasi
di perut. Operasi membuka perut ini dilakukan dengan membuat luka di
perut dan menjahitnya kembali. Dilihat dari sisi risiko, lahir cesar
tentunya lebih berisiko ketimbang lahir normal. “Jadi jangan pernah
berfikir bahwa lahir cesar lebih aman karena sebetulnya cara seperti ini
selalu berisiko meski sekarang banyak wanita yang memilih jalan cesar
untuk melahirkan,” ujarnya.
Sebetulnya, kata Ferryal, tujuan awal
operasi cesar adalah untuk mengeluarkan bayi karena tidak bisa dilakukan
melalui vagina karena panggul wanita tersebut kecil dan bayi terlalu
besar. Bisa pula karena hal lain, seperti bayi terlilit tali pusar.
“Kalau tidak ada hal-hal tertentu seperti, itu tidak perlu dioperasi,”
katanya.
Aktivitas Seksual Sehabis Melahirkan
Untuk bisa melakukan hubungan seksual,
Pasangan Anda harus melewati masa nifas terlebih dahulu, yaitu sekitar
40 hari usai melahirkan. Pada saat ini, kondisi pasangan Anda, termasuk
kondisi rahim, sudah kembali pada keadaan seperti semula (normal).
Tandanya, tidak keluar lagi darah atau cairan-cairan lain dari
vaginanya. Pada saat ini, wanita dianggap sudah siap melakukan hubungan
seksual.
Meski hubungan seks baru dapat dilakukan
setelah masa nifas, aktivitas seksual secara umum sudah dapat dilakukan
setelah melahirkan. Misalnya dengan berciuman, saling meraba,
pelimpahan kasih sayang dan lainnya. Tujuannya untuk saling berbagi dan
mengembalikan gairah bercinta. “Jadi aktivitas seksual itu seminggu
setelah melahirkan sebenarnya sudah dilakukan. Tidak mesti langsung
hubungan seks,” ujarnya.
Bila pasangan horny, kata Ferryal, ada
teknik-teknik lain dapat dilakukan untuk memuaskan sang suami. Misalnya
dengan masturbasi, manual, oral maupun menggunakan alat bantu seks.
Solusi
* Agar trauma fisik dan psikis tidak
terjadi pada wanita usai melahirkan, wanita tersebut harus menghindari
kedua trauma itu dengan cara si calon ibu harus mempersiapkan diri
terlebih dahulu sebelum melahirkan untuk mengembalikan kondisi tubuhnya
secara cepat. Ini dapat dilakukan melalui konsultasi dengan dokter dan
pasangannya.
* Suami ikut membantu istri dalam
merawat anak. Sang suami juga dapat membantu secara psikis agar wanita
merasa dilindungi, diperhatikan dan lebih dicintai oleh pasangannya.
Biasanya ini sangat membantu dalam pengembalian fungsi organ sensitip
wanita.
* Aktivitas seksual secara umum sudah
dapat dilakukan setelah melahirkan. Tujuannya untuk saling berbagi,
mengembalikan gairah bercinta.
* Senam kegel dapat dilakukan untuk
mengembalikan fungsi dari otot vagina dan melatih dasar-dasar panggul
agar kembali normal dalam waktu yang singkat. Meskipun secara alami
otot-otot vagina akan kembali berfungsi normal karena elastisitasnya
cukup baik khususnya pada wanita yang baru melahirkan anak pertama.
* Perawatan tubuh dengan olahraga
teratur termasuk perawatan otot-otot vagina harus dilakukan. Karena bila
tidak dirawat dengan olahraga teratur maka otot-otot vagina akan kendor
dan fungsinya menurun. “Jadi sebaiknya melakukan olahraga secara
teratur,” ujar Ferrial.
Repost by : Mens Guide
Tidak ada komentar:
Posting Komentar